Showautoreviews.com – Jalan tol merupakan jalan cepat untuk memangkas waktu tempuh perjalanan, tapi bukan artinya lewat jalan tol selalu lebih cepat. Gak jarang kita merasakan macet bukan di jalan tol? Selain itu banyak juga penghambat lain saat di jalan tol, mulai dari terjadi kecelakaan, perbaikan jalan dan masih banyak lagi. Selain itu pengendara yang mengemudi tidak benar juga bisa menjadi penghambat, beberapa kali pasti kamu pernah merasa kesal dengan pengendara yang menghambat perjalanan, padahal kamu sedang terburu-buru. Buat semua pengendara mobil, berikut ini kelakuan pengendara yang membahayakan di jalan tol, jangan dilakukan.
Kelakuan Pengendara yang Membahayakan, Jangan Sering Lakukan Ini!
1. Saldo E-Money Habis Ketika Melakukan Pembayaran
Hal pertama yang seringkali dialami oleh para pengemudi jalan tol adalah lalai dalam mengisi saldo pada E-Money. Hal ini tentu saja membuat pengemudi yang lalai ini akan lama berhenti di gardu tol dan menjadi salah satu penyebab kemacetan. Meskipun hal ini tentu saja tidak ada unsur kesengajaan, namun sebaiknya pengemudi bisa mengantisipasi saldo e-money sejak awal perjalanan.
Pengemudi bisa mengisi saldo e-money secukupnya agar tidak kehabisan, terutama jika akan melakukan perjalanan jarak jauh. Hal seperti ini juga dapat dikatakan sebagai musibah, dan ternyata memang jika sudah kehabisan saldo e-money bisa bikin orang lain merasa kesal. Misalnya saja jika orang lain yang ada di belakang pengemudi tersebut sedang buru-buru mengejar waktu untuk bisa sampai ke tujuan dan gardu tol yang dibuka hanya sedikit.
2. Kecepatan Tidak Stabil
Hal berikutnya yang mungkin pernah dialami kamu yakni karena pengemudi di depan kamu berkendara secara tak wajar. Biasanya pengemudi seperti ini akan memacu kecepatan secara cepat namun tanpa sebab secara tiba-tiba melambat.
Contoh lainnya ketika seorang pengemudi memutuskan untuk menyalip kendaraan didepannya namun setelah dia menyalip, bukannya mengikuti alur kecepatan kendaraan, namun ia malah lambat. Kondisi seperti ini seringkali membuat kesal para pengemudi lain. Disarankan untuk bisa menghindari bahaya, pengemudi lebih baik untuk segera mendahului kendaraan tersebut dan menjauh agar tak terprovokasi.
3. Pindah Jalur Tiba-Tiba
Hal yang satu ini pasti sangat menjengkelkan dan kerap mengagetkan pengemudi lain. Jika kendaraan yang bermanuver atau pindah jalur secara tiba-tiba dan tanpa peringatan seperti menyalakan lampu sein untuk memberi kamu bisa saja membuat pengemudi di belakangnya kaget.
Karena kaget dan tidak siap, pengemudi di belakangnya sering memicu rem mendadak dan jika memang tidak siap, hal tersebut bisa menyebabkan kecelakaan.
4. Ragu-Ragu Pindah Jalur
Hal lain yang masih berkaitan dengan jalur yakni pengemudi yang ragu-ragu untuk pindah jalur. Biasanya pengemudi yang ragu-ragu ini akan berada di antara kedua jalur dengan lampu sein yang terus menyala. Mobil lain yang ada di belakang menjadi ragu dan cukup kesulitan untuk mendahului.
Dampaknya pun membuat pengemudi lain tak bisa ambil kanan atau kiri untuk menyalipnya, hal ini nantinya akan membuat macet mobil-mobil di belakang.
5. Lane Hogger
Hal terakhir yang pasti bisa membuat pengemudi jengkel dan bahkan menjadi musuh dari para pengguna tol adalah lane hogger. Sebagai informasi, lane hogger merupakan kendaraan yang melaju dengan kecepatan tidak sesuai aturan. Lebih parah lagi, mobil itu bisa melaju santai di jalur kanan yang fungsinya untuk mendahului.
Batas kecepatan di jalan tol yakni 60-80 km/jam untuk tol di dalam kota, dan 80-100 km/jam untuk tol antar kota. Karena tak ingin melampaui batas kecepatan maksimum, tidak jarang mobil-mobil yang melaju akan saling berjajar. Maksudnya, lajur kiri yang digunakan padat dengan kecepatan rata-rata 85 km/jam.
Namun, karena lajur kanan kosong akhirnya banyak yang berinisiatif mendahului dengan kecepatan yang mirip. Otomatis mobil dari belakang yang nantinya melaju kecepatan lebih tinggi jadi terhambat. Penting untuk diketahui oleh para pengendara kendaraan motor, dalam peraturan yang sama juga telah disebutkan bahwa lajur kanan hanya boleh digunakan untuk kendaraan dengan kecepatan maksimum.
Untuk kendaraan dengan kecepatan minimum seharusnya pengemudi hanya melintas di lajur kiri. Jika kamu pernah mengalami kelakuan pengendara yang membahayakan di jalan tol, jangan di ulangi lagi ya.