showautoreviews.com – Pada mobil BEV, rupanya baterai merupakan nyawa kendaraan listrik, karena menjadi energi yang bisa menggerakan mobilnya. Tidak ada sumber lain dan jenis ataupun tergantung pada sistem mobilnya. Baterai merupakan salah satu komponen penting ada mobil listrik. Ternyata jenisnya juga beragam. Kamu wajib tahu nih, jenis baterai mobil listrik paling populer. Baterai mobil tenaga listrik itu tentu saja berbeda dengan SLI (Starting, Lightening dan ignition).
Baterai dirancang sebagai sistem penyimpanan energi yang mampu untuk menyalurkan daya dalam periode yang lama dan berkelanjutan. Seperti yang diketahui sebelumnya, kalau Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan presiden terkait mobil listrik untuk mengembagakan industi mobil listrik. Pasalnya, mobil listrik ditenagai oleh komponen baterai dalam jumlah tertentu sebagai sumber listrik. Semua jenisnya memiliki keunggulan dan karakteristik masing-masing. Buat anda yang masih awam dan masih asing dengan pembahasan baterai. isa mencari tahu dari pembahasan berikut ini untuk mengetahui karakteristik serta jenisnya.
Jenis Baterai Mobil Listrik Dan Karakteristiknya Terpopuler
Baterai Lithium-Ion (Li-on)
Jenis baterai mobil listrik yang satu ini merupakan baterai yang paling banyak diaplikasikan. Baterai mungkin sudah tidak asing lagi bagi pengguna peralatan yang sudah tidak asing lagi karena sering digunakan untuk peralatan elektronik portabel seperti. Ponsel dan laptop misalnya. Perbedaan utama adalah soal skla, seperti ukuran fisiknya pada mobil listrik yang jauh lebih besar da sering disebut sebagai traction battery pack.
Baterai Li-on ini memiliki rasio daya yang berat dan sangat tinggi. Jenis baterai listrik satu ini efisien akan energi. Kinerjanya pada suhu tinggi juga sangat baik. Baterainya memiliki rasio energi lebih besar tiap bertanya dan sebuah parameter karakteristik sangat penting pada baterai mobil listrik. Wajib kamu tahu semakin kecil baterai maka, semakin jauh perjalanan hanya dalam sekali pengisian. Berikut ini merupakan jenis dari baterai Li-on:
- Lithium Iron Phosphate(LiFePO4) — LFP
- Lithium Nickel Cobalt Aluminum Oxide (LiNiCoAlO2) — NCA
- Lithium Nickel Manganese Cobalt Oxide (LiNiMnCoO2) — NMC
- Lithium Titanate (Li2TiO3) — LTO
- Lithium Manganese Oxide (LiMn2O4) — LMO
- Lithium Cobalt Oxide(LiCoO2) — LCO
Baterai Nickel-Metal Hybrid (NiMH)
Baterai yang satu ini juga banyak digunakan oleh mobil hybrid, tetapi juga sukses digunakan di beberapa mobil BEV. Jenis baterainya tidak mendapatkan daya dari luar dan dapat diisi ulang tergantung dengan putaran mesin, roda dan pengereman regeneratif. Baterai ini memiliki siklus hidup yang lebih lama. Daripada baterai SLA ternyata baterai NiMH ini lebih aman dan toleran terhadap ketidaktepatan penggunaan. Kekurangan terbesar baterai NiMH antara lain.
- Harganya relatif lebih mahal
- Tingkat self-discharge tinggi
- Menghasilkan panas nan signifikan pada suhu tinggi.
Baterai Lead- Acid (SLA)
Baterai SLA ini merupakan baterai isi ulang tertua dibandingkan baterai lithium dan NiMH, baterai asam timbal yang memang kalah dalam kapasitas dan bobotnya. Jauh lebih berat. namun harganya murah dan aman. Ada tipe baterai mobil tenaga listrik yang hanya digunakan oleh kendaraan komersial sebagai site, penyimpanan sekunder.
Baterai Zebra
Baterai mobil listrik ini memiliki karakteristik sel daya tahan tinggi dan sesuai dengan tipe mobil listriknya. Baterai suhu tinggi beroperasi pada lebih 270 derajat celcius. Bahan kimia sodium Nickel Chloride memberikan tegangan sel operasi nominal 2,58 volt. Berikut ini merupakan keuntungan dan kekurangannya:
Keuntungan:
- Kepadatan energi yang tinggi (5 kali lebih tinggi dibanding baterai SLA)
- Sel besar (hingga 500Ah) memungkinkan
- Siklus hidup > 1000 siklus
- Toleransi korsleting
- Lebih aman dari sel Sodium Sulfur
- Kegagalan sel yang khas adalah korsleting namun tidak menyebabkan baterai rusak sepenuhnya.
- Bahan biaya rendah
Kekurangan:
- Cocok untuk baterai berkapasitas besar saja (> 20 KWh)
- Rentang ukuran dan kapasitas terbatas
- Hanya satu pabrik di dunia memproduksi baterai ini.
- Resistensi internal yang tinggi
- Elektroda natrium cair
- Suhu operasi tinggi.
- Pemanasan awal diperlukan untuk mendapatkan baterai hingga suhu pengoperasian 270°C (hingga 24 jam dari kondisi dingin)
- Menggunakan 14% dari kapasitasnya sendiri per hari untuk mempertahankan suhu saat tidak digunakan.
- Diperlukan manajemen termal